IT'S MY FRIEND STORY
Pagi menyapa di ufuk timur dunia saat seorang lelaki baru saja terbangun dari mimpi indahnya malam itu. “ Huuaaaheemmm, indah sekali mimpiku tadi malam itu, andai saja itu jadi kenyataan aku rela mati sekarang. Hidup ini terasa lengkap sekali bersama dia”. Begitulah guman lelaki yang lahir pada 19 Mei 1992 itu. Sugik, begitulah orang-orang terdekatnya memanggil, namun dikalangan keluarga dia lebih familiar dengan sebutan Gede. Seorang pria dengan perawakan yg besar, ramah, dan suka melucu, itulah dia.
Dan inilah kisah asmaranya dengan seorang perempuan yang baru ia kenal sejak pertama kali ia menginjakkan kakinya di bangku kuliah. Sugik mengambil jurusan graphic design di Lembaga Pendidikan Bali-Asia yang bertempat di jl. Teuku Umar Barat (Malbhoro) no. 27 Denpasar. “Ini hari pertamaku masuk kuliah hmmmm gimana ya rasanya? Semoga aku dapat bertemu dengan teman-teman baru yang menyenangkan. Oke! Let’s go kekampus.
Jam menunjukkan pukul 07.00 WITA saat seorang lelaki duduk di kursi kayu yang terletak di depan kampusnya. “Kok sepia amat kampusnya jam segini ya? Pada kemana orang-orang, wah salah ney gue kekampus jam segini, harusnya masih dapet tidur lagi di kost”. Maklumlah lelaki yang satu ini memang hobi tidur, jadi wajar saja badannya sedikit besar. Tiba-tiba seorang wanita muncul dengan mengendarai Honda Supra-X berwarna silver dengan helm merah menyala. Seketika itu juga lamunan Sugik pecah teralihkan kesosok wanita cantik bagaikan bidadari itu. Sesaat pria itu melongo bagaikan sapi ompong hingga telinganya mendengar suara yang begitu merdu, “Hai!, kuliah disini juga y?”. Begitulah wanita itu menyapa. “Eh,,,ee,,iya iya”, dengan suara terbata-bata seperti Ajiz Gagap ia pun menjawab. “Boleh aku duduk disini?” Tanya wanita itu. “Oh tentu…tentu silahkan, kenalin namaku Sugik anak DG (Desain Grafis)”. Begitulah Sugik mencoba mengenalkan diri pada wanita yang sudah menarik perhatiannya itu”. Aku Luh Tu anak Komputer Akutansi”. Perkenalan pun berlanjut diantara mereka berdua pagi itu, seakan-akan dunia hanya mereka yang memiliki saat detik demi detik pun terus berlalu. Hingga suasana kampus pun mulai ramai oleh mahasiswa lain yang mulai datang dan jam juga telah menujukkan pukul 08.00 WITA saatnya untuk memulai perkuliahan. Percakapan yang seru terhenti juga saat itu.
Nampaknya perkenalan singkat pagi itu telah merubah semua dunia lelaki itu, layaknya seorang insan manusia yang telah terkena panah asmara begitulah dia saat ini. Setiap hari yang dipikirkan hanya itu saja (Luh Tu). Jam demi jam, bulan ke bulan berlalu sekarang mereka telah menjadi sahabat. Siang itu sehabis perkuliahan usai seperti biasa semua mahasiswa on line sejenak di lab computer. Yang dilakukan pun bermacam-macam mulai dari facebook, chating, main game, update blog, serta download. Sementara itu 2 sahabat Sugik dan Luh Tu sedang asyik mengobrol sambil bercanda-canda. Hingga seorang mahasiswa yang paling tengal di kampus menhapiri mereka. Agus, itulah namanya. “Beh ntar lagi kalian pacaran dah ney, hhmmmm cocok kok cocok pas sama-sama cubby”. Entah kenapa kata yang singkat itu begitu menusuk ke hati kulit, menembus tulang dada, hingga sampai kejantung Sugik.
Sejak itu dia menjadi gelisah tidak karuan, makan tak enak, tidurpun tak nyenyak. Hingga ia putuskan untuk mengutarakan perasaannya kepada sahabatnya itu melalui sebuah pesan singkat. “Luh Tu aq gk tw ap yg q rsakn ini, mngkin ini yg disebut cnt, aku mrsakannya skrg, n aq ngrsainnya saat dgn qm, aq tw qt shbtan tpi aq jg ga bs memungkiri prsaan ini, I LOVE YOU.” Begitulah bunyi pesan singkat yg dikirim lewat hp tersebut, lama ia menunggu hingga dering handphone memecahkan kesendiriannya. Dia pun akhirnya mebuka inbox dan melihat bahwa Luh TU yang mengirim pesan, hatinya begitu senang dan bahagia. “Gix aq tw prsaanmu tpi qm tw kan aku dh pnya pcar, maaf gix aku gak bias. Knpa qm hrs pnya prsaan itu. Maaf gik sekali lgi maaf. Aq gak mw prshbatn ini berakhir. Aku lbh sneg qt jdi shbat aj. Bgiq shbat it selamnya.”. akhirnya Sugik pun memutuskan untuk memndam persaannya tiu pada sahabat terbaikknya itu. Namun tidak dapat dipungkiri persaan itu belum hilang hingga sekarang. Dan masih selalu melekat dalam hatinya, memang benar sekali cinta melekat ia akan meresapi seluruh tubuh aliran darah dan urat syaraf kita. Hingga kita tak dpat berbuat apa-apa terhadapnya. Kita hanya bisa pasrah akan perasaan itu dan membiarkan waktu yang akan menghapusnya.
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.